Pengumuman

Tegal, 31 Juli 2024 - Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal telah melaksanakan program Desa Tangguh Bencana (Destana) di tujuh desa. Program ini berlangsung dari tanggal 20 Juni hingga 31 Juli 2024, mencakup Desa Kaligayam, Desa Wanasari, Desa Dukuhbangsa, Desa Sidaharja, Desa Gumalar, Desa Banjarnegara, dan Desa Prupuk.

Selama periode ini, berbagai kegiatan pelatihan dan sosialisasi telah dilakukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, relawan, dan masyarakat setempat. Materi yang diberikan meliputi pengenalan risiko bencana, mitigasi, serta prosedur tanggap darurat.

Kalak BPBD Kabupaten Tegal, Ibu Elliya Hidayah, menyatakan bahwa program Destana ini bertujuan untuk membangun desa yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai ancaman bencana. “Kami berharap dengan adanya program ini, masyarakat dapat lebih siap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh bencana,” ujarnya.

Selain pelatihan, program ini juga mencakup simulasi evakuasi dan penyusunan rencana kontinjensi di setiap desa. Dengan demikian, setiap desa diharapkan memiliki panduan yang jelas dan terstruktur dalam menghadapi bencana.

Program Destana di Kabupaten Tegal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan masyarakat di daerah rawan bencana. Dengan adanya desa-desa tangguh bencana, diharapkan dapat tercipta komunitas yang lebih siap dan resilient dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di masa depan.

Instagram : https://www.instagram.com/p/C_SLb5OSDbw/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

X : https://x.com/bpbd_kabtegal/status/1829419830396502394

Slawi, 9 Agustus 2024. Dalam upaya memperkokoh dan memperkuat keterampilan Satgas Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal menggelar latihan kesamaptaan yang bertempat di Kolam Renang Yogya Mall Slawi, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk membina Ketahanan Fisik, Mental, Peningkatkan Kapasitas, Disiplin dan  bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berenang personel Satgas, yang sangat penting dalam operasi penyelamatan di wilayah rawan bencana banjir.

Kalak BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah, menyatakan bahwa latihan kesamaptaan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kesiapsiagaan Satgas dalam menghadapi berbagai situasi darurat. “Kesamaptaan ini penting untuk menanamkan sikap disiplin dan membentuk pola sikap serta tingkah laku yang siap siaga dalam segala situasi, latihan berenang ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas Satgas. Kemampuan berenang adalah keterampilan vital yang harus dimiliki oleh setiap anggota Satgas, terutama dalam situasi darurat seperti banjir. Latihan ini akan membantu mereka menjadi lebih siap dan tangguh,” ujarnya.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tegal, Solichin, menambahkan bahwa latihan ini dilakukan secara sistematis dan berulang untuk meningkatkan kondisi fisik Satgas secara menyeluruh. “Latihan ini merupakan proses memaksimalkan segala daya untuk meningkatkan kondisi fisik melalui penambahan beban, waktu, atau intensitas secara bertahap serta latihan berenang ini tidak hanya fokus pada teknik, tetapi juga pada peningkatan kondisi fisik secara keseluruhan. Dengan latihan yang rutin dan terstruktur, kami berharap personel Satgas dapat memberikan respon cepat dan efektif dalam situasi darurat,” jelasnya.

Latihan kesamaptaan berenang ini meliputi berbagai teknik renang seperti gaya bebas, gaya dada, dan gaya punggung. Selain itu, juga dilakukan simulasi penyelamatan korban di air untuk mengasah keterampilan praktis personel Satgas.

Dengan adanya latihan kesamaptaan ini, diharapkan Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Tegal semakin siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi, serta mampu memberikan respon cepat dan efektif dalam situasi darurat, khususnya banjir, dan mampu melaksanakan tugas penyelamatan dengan lebih baik dan efisien.