Fenomena Bediding dan Prakiraan Puncak Musim Kemarau 2024
Penulis : SAdmin
Saat ini cuaca Indonesia terasa lebih dingin terutama pada malam hari hingga pagi hari, termasuk JawaTengah. Hal ini karena Indonesia saat ini sedang berada pada musim kemarau dan adanya fenomena bediding. Fenomena bediding ditandai dengan suhu udara yang turun drastis pada malam hingga dini hari. Fenomena ini sebenernya adalah hal yang alamiah terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau, yakni di bulan Juli-September.
Pada musim kemarau, tutupan awan sangat minimum, sehingga tidak heran pada siang hari matahari akakn terasa sangat terik diiringi dengan peningkatan suhu udara. Hal tersebut karena tidak ada object di langit yang menghalau sinar matahari, sehingga penyinaran matahari yang notabenya merupakan gelombang pendek menjadi maksimum pada siang hari. Sama halnya dengan siang hari, radiasi yang di pancarkan balik oleh permukaan bumi pada malam hari juga optimum karena langit bebas dari tutupan awan. Pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi ini diiringi dengan penurunan suhu yang signifikan pada malam hari, dan mencapai puncaknya pada saat sebelum matahari terbit (waktu dimana suhu minimum umumnya tercapai). Oleh karena itu udara di dekat permukaan bumi terasalebih dingin, terutama pada malam hingga pagi hari.
Sebagian besar wilayah di Jawa Tengah mulai memasuki musim kemarau sejak Maret 2024 lalu. Dari Maret 2024 hingga sekarang., sudah ada 50 ZOM (92.6%) wilayah yang sudah masuk musim kemarau, sebanyak 4 ZOM (7.4%) yang belum masuk musim kemarau. DiPrakirakan untuk wilayah Jawa Tengah secara umum akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus-September2024.
Masyarakat dihimbau untuk dapat beradaptasi dengan perubahan cuaca yang terjadi, seperti dengan mengenakan pakian yang disesuaikan dengan kondisi setempat misalnya dengan jaket tebal, kaos tangan/kaki, dan selimut jika mengalami kondisi cuaca dingin pada malam hingga dini hari.